KEBERHASILAN YAYASAN BISA MEMBUAT INDONESIA MELEK BAHASA ARAB

1. Umum

Artikel ini ditulis dalam rangka Musabaqoh Menulis Artikel Ilmiah yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh Yayasan Bisa. Peserta Musabaqoh adalah para alumni dari Yayasan Bisa, baik dari program pembelajaran Ilmu Sharaf (Bisa), Nahwu (Bina), Nahwu Ajurrumiyyah (Binar), maupun program-pragram lainnya.
Penulis adalah salah satu alumni yang alhamdulillah, telah bergabung mengikuti program-program tersebut sejak tahun 2016. Bermula dari program Bisa (ilmu Sharaf) hingga yang terakhir tahun 2023 ini penulis telah mengikuti dan menyelesaikan program Mahabbah (Malam Minggu Belajar Balaghah).

Sedikit biodata mengenai penulis adalah sebagai berikut:

Nama : Ibrohim Abdul Shidiq, S.T.
Usia : 34 Tahun
Kota Asal : Garut
Pekerjaan : TNI AD
(Sekarang, sejak beberapa bulan yang lalu, berdinas di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Kementrian Pertahanan (Pusdiklat Bahasa Kemhan) sebagai salah satu pengajar bahasa Arab).

Berdinas sebagai salah satu guru bahasa Arab di Pusdiklat Bahasa bagi penulis adalah salah satu keberhasilan dan kebanggaan, dimana ketika penulis sangat serius mempelajari dan mencintai bahasa Arab, kemudian pada waktu yang sama berkesempatan berdinas di tempat yang berkaitan dengannya. Hal ini terlebih diperoleh dengan kondisi penulis yang tidak memiliki latar belakang pendidikan agama dan bahasa Arab secara formal, baik jenjang madrasah, perguruan tinggi maupun pesantren. Dan keberhasilan ini, tidak terlepas dari peran Yayasan Bisa.

Yayasan Bisa dengan program-programnya yang pernah penulis ikuti, bagi penulis adalah landasan dan titik tolak perjalanan pembelajaran Bahasa Arab penulis. Sekilas sejarah pembelajaran bahasa Arab penulis, sebenarnya sejak tahun 2010 keinginan belajar bahasa Arab sudah ada dan sudah ada upaya yang dilakukan dengan membeli salah satu buku pembelajaran Bahasa Arab berbahasa Indonesia. Tapi belajar secara otodidak tanpa ada tempat untuk bertanya, tidaklah mudah. Halaman pertama, kedua dan seterusnya di bagian awal masih mampu untuk dimengerti, tapi harus terhenti ketika materi yang dibaca bertambah banyak dan tidak mampu untuk dipahami. Kemudian pernah juga penulis mencoba mencari guru private, hanya saja sayangnya hanya bertahan dua atau tiga pertemuan saja, dikarenakan kendala kesibukan kerja yang waktu itu sudah berstatus sebagai TNI AD. Kala itu keinginan belajar bahasa Arab masih tetap ada dan terjaga, hanya saja terpendam karena belum menemukan tempat belajar yang cocok. Hal ini berjalan hingga akhirnya tahun 2016 penulis mendapat informasi mengenai pembelajaran online dari Yayasan Bisa. Sejak saat itu, penulis cukup intensif mempelajari bahasa Arab. Tidak hanya saat proses program pembelajaran berjalan, bahkan masa-masa kekosongan programpun penulis tetap belajar dan memanfaatkan grup alumni sebagai tempat belajar dan media berdiskusi. Banyaknya teman alumni terutama para senior di grup yang secara keilmuan sudah jauh di atas penulis, benar-benar dimanfaatkan sebagai tempat bertanya. Jadi sekali lagi, Yayasan Bisa adalah landasan dan titik tolak dalam perjalanan pembelajaran bahasa Arab bagi penulis. Hal ini bahkan, penulis masih ingat salah satu ungkapan yang pernah penulis lontarkan waktu itu, bahwa bergabungnya penulis dengan pembelajaran di Yayasan Bisa, bagi penulis bagaikan memasuki “gerbang tol” yang memberikan kesempatan bagi penulis untuk bisa belajar secepat mungkin. Sejak saat itu, waktu berjalan, program demi program pun penulis lalui.

Sekedar untuk berbagi kebahagiaan (التحدث بالنعمة), penulis ingin sedikit menceritakan beberapa keberhasilan yang diperoleh, diantaranya sebagai berikut:
a. Penulis menjadi lulusan terbaik pada program Bisa, Bina dan Mahabbah.
b. Penulis sejak beberapa bulan yang lalu dapat berdinas sebagai salah satu pengajar bahasa Arab di Pusdiklat Bahasa Kemhan.
c. Penulis mendapatkan kesempatan pertama menjadi interpreter pada acara penerimaan calon mahasiswa asal Palestina dari Kedubes Palestina kepada Mentri Pertahanan.
d. Penulis berkesempatan membantu mengajarkan bahasa Indonesia kepada 22 calon mahasiswa asal Palestina yang hanya masih mampu berbahasa Arab saja.
e. Penulis mampu mengikuti dua program pembelajaran online dengan pengantar dan kitab-kitab full berbahasa Arab ZAD Academy dan Open Learning

Selain hal-hal di atas, tentu keberhasilan lainnya adalah sedikit kemampuan untuk lebih memahami al-Quran, Sunnah, maupun kitab-kitab para ulama. Dan capaian yang penulis utarakan di atas, tentu maksudnya adalah versi penulis. Hal ini karena bagi orang lain, mungkin hal-hal di atas adalah hal yang biasa saja.

Kemudian, pada kesempatan ini penulis ingin mengungkapkan bahwa tidaklah berlebihan bila penulis sampaikan bahwa semua itu tidak telepas dari peran besar Yayasan Bisa. Tentu saja, penulis tidak mengklaim bahwa hanya Yayasan Bisa saja yang berperan, karena setelah bergabung dengan Yayasan Bisa, penulis juga berkesempatan belajar di tempat-tempat pembelajaran lainnya, baik yang online maupun offline. Hanya saja, sebagaimana penulis telah sampaikan, bahwa Yayasan Bisa lah yang menjadi landasan dan titik tolak dalam perjalanan penulis mempelajari Bahasa Arab. Bahkan dengan jujur, bagi Penulis program-program Yayasan Bisa adalah yang terbaik dari program-program dari lembaga yang lainnya. Ketika meceritakan latar belakang mempelajari bahasa Arab, penulis tidak pernah malu mengungkapkan bahwa penulis tidak memiliki latar belakang pendidikan formal, dan penulis seringkali dengan bangga mengatakan bahwa Yayasan Bisa adalah salah satu lembaga membesarkan penulis dalam bahasa Arab ini.

Apa yang penulis paparkan di atas, setidaknya menjadi latar belakang penulisan artikel ini. Selain itu, apa yang telah penulis ungkapkan di atas, juga sekaligus menjadi apresiasi dan ucapan terimakasih dari penulis kepada Yayasan Bisa yang telah berperan besar bagi penulis.

2. Sekilas Profil Yayasan Bisa

Yayasan BISA (Belajar Islam dan Bahasa Arab) adalah yayasan yang didirikan pada 14 Desember 2014 oleh Ustaz Khairul Umam (Encang Irul). Bermazhab dan berakidah ahlusunah waljamaah; berfikih mengikuti Al-Imaam Asy-Syaafi’iyy, berakidah meneladani Al-Imaam Ahmad. Dengan jumlah alumni hingga saat ini mencapai puluhan ribu orang dari berbagai kalangan, baik di dalam maupun di luar negeri.

Yayasan BISA memiliki Visi menjadi lembaga pendidikan non-formal terdepan dalam pengajaran islam dan Bahasa Arab. Adapun Misinya, ada beberapa poin sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan kegiatan Belajar Islam dan Bahasa Arab tanpa batasan waktu, usia, pekerjaan, dan jarak.
b. Memasyaratkatkan bahasa Arab di Indonesia untuk #IndonesiaMelekBahasaArab.
c. Mendorong terwujudnya pendidikan Islam berkelanjutan bagi seluruh masyarakat dan tidak terbatas pada jenjang pendidikan tertentu.
d. Mendakwahkan pokok aqidah ahlus Sunnah wal jama’ah berdasarkan Al Qur’an dan Hadits.

Yayasan Bisa memiliki banyak program, baik yang gratis maupun yang berbayar. Diantaranya sebagai berikut:

a. Belajar Ilmu Sharaf Reguler
b. Belajar Ilmu Nahwu Reguler
c. Belajar Ilmu Sharaf Premium
d. Belajar Ilmu Nahwu Premium
e. Belajar Ilmu Nahwu Ajurrumiyyah
f. Nahwu dengan Ilmu Akidah
g. Hafalan Matan Ringkasan
h. Kuliah Bisa
i. Kelas Baca Kitab
j. Sirah Melalui Nahwu
k. Mahir Qawaid dengan Nahwu
l. Malam Ahad Belajar Balagah
m. Bisa Fikih dengan Nahwu
n. Serunya Hiwar Bersama
o. Menghafal Hadis Rasul
p. Ajang Kaligrafi Indah

Yayasan Bisa beralamat di Gg. Ridho III Kukusan, Kota Depok, Indonesia, dan memiliki ragam sosial media resmi sebagai berikut:

a. Alamat email di admin@bisa.id
b. Situs https://www.bisa.id/
c. Facebook pada link https://facebook.com/programbisa/
d. Instagram pada link https://instagram.com/yayasanbisa
e. Twitter pada link https://twitter.com/yayasanbisa
f. YouTube pada link https://youtube.com/c/YayasanBISA
g. Telegram pada link https://t.me/channelyayasanbisa

3. Survei Mengenai Yayasan Bisa

Sebenarnya penulis ingin mencukupkan diri dengan penilaian pribadi akan keberhasilan Yayasan Bisa dalam mengajarkan ilmu-ilmu Bahasa Arab. Hanya saja untuk lebih lebih menguatkan, penulis secara sederhana ingin melakukan riset kepada rekan-rekan alumni laki-laki Yayasan Bisa berkewarganegaraan Indonesia. Penulis juga ingin mengetahui pendapat mereka mengenai Yayasan Bisa.

Riset ini dilakukan dengan rincian sebagai berikut:

a. Penelitian sederhana ini menggunakan fasilitas google form, berupa kuesioner yang memuat beberapa pertanyaan untuk diisi oleh koresponden dari teman-teman alumni Yayasan Bisa. Kuesioner dapat diakses melalui link: https://forms.gle/Q1weARMsCcKPcUjm9

b. Proses pengisian kuesioner ini dilakukan dengan cara membagikan link tersebut kepada teman-teman alumni, dan mempersilahkan mereka untuk mengisi bagi yang berkenan.

c. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut:

No.PertanyaanJawaban
1. Apakah pembelajaran di Yayasan Bisa meningkatkan kemampuan bahasa Arab Anda? Jawaban berupa pilihan “ya” atau “tidak”.
2. Apakah pembelajaran di Yayasan Bisa meningkatkan kemampuan Anda dalam memahami al-Quran dan Sunnah? Jawaban berupa pilihan “ya” atau “tidak”.
3. Apakah pembelajaran di Yayasan Bisa meningkatkan kemampuan Anda dalam memahami kitab-kitab para ulama? Jawaban berupa pilihan “ya” atau “tidak”.
4. Secara umum, apa penilaian Anda terhadap program-program Yayasan Bisa? Jawaban berupa pilihan:
a. Bagus Sekali
b. Bagus
c. Cukup bagus
d. Kurang bagus
e. Tidak bagus
5. Apakah Anda pernah mengikuti program pembelajaran Bahasa Arab selain di Yayasan Bisa? Bila pernah, bila dibandingkan dengan program non Yayasan Bisa, apakah menurut Anda Program Yayasan Bisa lebih baik dari sebagian yang lainnya, paling baik, atau tidak lebih baik ?Jawaban berupa pilihan:
a. Saya tidak pernah ikut program pembelajaran Bahasa Arab selain di Yayasan Bisa.
b. Saya pernah ikut pembelajaran Bahasa Arab selain di Yayasan Bisa, dan menurut saya Yayasan Bisa LEBIH BAIK DARI SEBAGIAN yang lainnya.
c. Saya pernah ikut pembelajaran Bahasa Arab selain di Yayasan Bisa, dan menurut saya Yayasan Bisa PALING BAIK dari yang lainnya.
d. Saya pernah ikut pembelajaran Bahasa Arab selain di Yayasan Bisa, dan menurut saya Bisa TIDAK LEBIH BAIK dari yang lainnya.
6. Mohon memberi saran yang menurut Anda sangat penting untuk Yayasan Bisa? Jawaban berupa uraian yang bisa diberikan oleh koresponden.

4. Hasil Survei Mengenai Yayasan Bisa

Para alumni Yayasan Bisa yang turut berpartisipasi menjadi koresponden yang mengisi kuesioner sebanyak 35 orang. Berdasarkan data yang didapatkan dari jawaban para alumni tersebut, didapatkan hasil sebagai berikut:

a. Untuk pertanyaan “Apakah pembelajaran di Yayasan Bisa meningkatkan kemampuan bahasa Arab Anda?” Didapatkan jawaban 100% koresponden menjawab “iya”.

b. Untuk pertanyaan “Apakah pembelajaran di Yayasan Bisa meningkatkan kemampuan Anda dalam memahami al-Quran dan Sunnah?” Didapatkan jawaban 100% koresponden menjawab “iya”.

c. Untuk pertanyaan “Apakah pembelajaran di Yayasan Bisa meningkatkan kemampuan Anda dalam memahami kitab-kitab para ulama?” Didapatkan jawaban 100% koresponden menjawab “iya”.

d. Untuk pertanyaan “Secara umum, apa penilaian Anda terhadap program-program Yayasan Bisa?” Didapatkan jawaban koresponden sebagai berikut:
80% menjawab “Bagus sekali”.
20% menjawab “Bagus”.
Tidak adanyang menjawab “Cukup bagus”, “Kurang bagus” maupun “Tidak bagus”.

e. Untuk pertanyaan “Apakah Anda pernah mengikuti program pembelajaran Bahasa Arab selain di Yayasan Bisa? Bila pernah, bila dibandingkan dengan program non Yayasan Bisa, apakah menurut Anda Program Yayasan Bisa lebih baik dari sebagian yang lainnya, paling baik, atau tidak lebih baik?” Didapatkan jawaban koresponden sebagai berikut:
5,7% menjawab “Saya tidak pernah ikut program pembelajaran Bahasa Arab selain di Yayasan Bisa”.
60% menjawab “Saya pernah ikut pembelajaran Bahasa Arab selain di Yayasan Bisa, dan menurut saya Yayasan Bisa LEBIH BAIK DARI SEBAGIAN yang lainnya”.
34,3% menjawab “Saya pernah ikut pembelajaran Bahasa Arab selain di Yayasan Bisa, dan menurut saya Yayasan Bisa PALING BAIK dari yang lainnya”.
Tidak ada yang menjawab “Saya pernah ikut pembelajaran Bahasa Arab selain di Yayasan Bisa, dan menurut saya Bisa TIDAK LEBIH BAIK dari yang lainnya”.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil survei di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. Pembelajaran di Yayasan Bisa meningkatkan kemampuan bahasa Arab para alumni yang pernah belajar pada Yayasan tersebut.
b. Pembelajaran di Yayasan Bisa meningkatkan kemampuan para alumni yang pernah belajar pada Yayasan tersebut dalam memahami al-Quran dan Sunnah.
c. Pembelajaran di Yayasan Bisa meningkatkan kemampuan para alumni yang pernah belajar pada Yayasan tersebut dalam memahami kitab-kitab para ulama.
d. Secara umum, Pembelajaran bahasa Arab di Yayasan Bisa dinilai “Sangat bagus” dan sebagian kecil lainnya menilai “Bagus”.
e. Pembelajaran bahasa Arab di Yayasan Bisa dinilai “Lebih baik” dari lembagai lain, bahkan prosentase cukup besar menunjukkan sebagian alumni menilai Yayasan Bisa adalah Lembaga “Terbaik” dalam pembelajaran Bahasa Arab.

Berdasarkan poin-poin di atas, penilaian pribadi penulis dikuatkan dengan pendapat dari teman-teman alumni lainnya, dapat disimpulkan bahwa Yayasan Bisa telah berhasil mewujudkan visi dan misinya, yakni menjadi lembaga pendidikan non-formal terdepan dalam pengajaran islam dan Bahasa Arab dan menjadikan Indonesia melek Bahasa Arab. Hal ini tentu makna kata “Indonesia” di sini bukan berarti seluruh warganya, tapi hanya majaz mursal dengan ‘alaqoh “kulliyyah” dalam ilmu balaghah, yakni maksudnya sebagiannya. Dan penulis yakin Yayasan Bisa akan terus istiqomah menjalankan visi dan misinya ini, bahkan terus mengembangkannya mengikuti dengan perkembangan zaman. Pada akhirnya, warga Indonesia yang melek Bahasa Arab akan semakin bertambah dan bertambah lagi, in syaa Allah.

6. Saran

Pada bagian akhir artikel ini, penulis ingin melengkapi dengan beberapa saran sebagai berikut:

a. Untuk level nahwu shorof, bagi yang sudah menyelesaikan level dasar, bisa diadakan program-program untuk level menengah dan level atas.
b. Materi pembelajaran bahasa Arab selain Nahwu, Shorof dan Balaghah, mohon dilengkapi dengan program-program lainnya yang membahas cabang-cabang ilmu Bahasa Arab lainnya seperti ‘Arudh dan yang lainnya.
c. Materi musabaqoh ke depannya semakin bervariasi. Sebagai saran misalnya lomba menulis artikel ilmiah berbahasa arab, presentasi materi dan debat dengan bahasa Arab.

7. Penutup

Demikian artikel ini ditulis semoga bermanfaat dan memotivasi siapapun yang membacanya untuk ikut belajar Islam dan Bahasa Arab di Yayasan Bisa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

301 Moved Permanently

301 Moved Permanently


nginx